Setelah penantian panjang dan perdebatan yang cukup sengit, akhirnya 4 dari 5 negara pemegang hak veto akui Palestina. Tentu adanya pengakuan ini akan menandai perjuangan baru Palestina untuk menjadi negara yang merdeka.
Hak veto PBB sendiri memang memiliki peran yang sangat krusial bagi perpolitikan dunia. Ada 5 negara yang memiliki hak veto PBB tersebut yaitu, Inggris, Prancis, China, Rusia, dan Amerika Serikat.
Dari kelima negara tersebut, tercatat tinggal Amerika Serikat yang belum mengakui Palestina sebagai negara.
Amerika Serikat juga terkenal selalu menggunakan hak veto mereka dalam menentang resolusi Palestina.
Perjalanan 4 Negara Pemegang Hak Veto Akui Palestina
Sebagai negara yang memiliki hak veto PBB, China dan Rusia sudah terlebih dahulu memberikan pengakuan kepada Palestina.
Kemudian, baru Inggris dan Prancis yang menyusul memberikan pengakuan tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyampaikan pengakuan kepada Palestina pada 22 Agustus 2025 silam saat berpidato di konferensi solusi dua negara. Kemudian ia kembali menegaskan pengakuan tersebut pada debat PBB.
Setelah Prancis, Inggris pun secara resmi menyusul mengakui Palestina pada 22 September 2025. Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, sendiri yang menyampaikan pengakuan tersebut.
Bersamaan dengan Inggris, ada beberapa negara lain yang juga mengakui negara Palestina, yaitu Australia, Portugal, dan juga Kanada.
Dengan ini, total sudah ada 147 negara yang secara resmi sudah memberi pengakuan terhadap Palestina.
Apa Arti Pengakuan Ini Bagi Palestina?
Meski belum ada dampak langsung terhadap nasib penduduk Palestina, tapi pengakuan ini tentu akan berdampak besar ke depannya.
Sebab, selama ini Palestina hanya memiliki status sebagai sebuah negara yang semu.
Ketika mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara, maka Palestina akan memiliki akses yang jauh lebih besar menuju forum-forum internasional.
Penduduk Palestina pun akan lebih terbuka terhadap bantuan internasional dan hukum.
Hanya saja, tentu pengakuan saja belum cukup untuk mewujudkan Palestina yang merdeka.
Karena tanpa ada upaya nyata untuk mengakhiri genosida di Gaza, maka Palestina masih jauh dari mimpi sebagai negara yang damai dan tanpa penindasan.
Apalagi penjajah itu terus menunjukkan sikap keras terhadap pengakuan negara lain terhadap Palestina.
Meski begitu, pengakuan ini layak mendapatkan apresiasi dan diharapkan bisa segera mewujudkan kedamaian bagi Palestina.
Mari bersama-sama mengambil peranan aktif dalam mendukung saudara-saudara kita di Palestina. Salurkan bantuan dengan mudah dan aman melalui Digital BSI Maslahat.

