Gaza Itu Milik Siapa dan Pihak Manakah yang Tengah Berkuasa?

 

Gaza sering muncul di berita, tapi kita kadang cuma melihat angka korban atau gambar reruntuhan tanpa benar-benar paham Gaza itu milik siapa?

 

Padahal, meskipun kecil, Gaza punya posisi strategis yang membuatnya selalu jadi sorotan dunia. 

 

Di satu sisi, secara internasional Gaza diakui sebagai bagian dari Palestina. Di sisi lain, kenyataannya di lapangan jauh lebih rumit karena beberapa pihak saling mengklaim dan mengontrol wilayah ini.

 

Sebelum kita membahas lebih dalam, penting untuk memahami siapa saja yang memegang kendali di Gaza sekarang, bagaimana situasinya di lapangan, dan apa artinya semua itu bagi penduduk yang tinggal di sana. Yuk, kita lihat lebih detail.

 

Gaza Itu Milik Siapa dan Pihak Mana yang Sedang Berkuasa? 

 

Kalau dari peta Gaza, tentu masih menjadi bagian dari Palestina. Namun, soal milik, adalah hal yang sama sekali berbeda: 


1. Hamas: Penguasa De Facto Sejak 2007

Sejak 2007, Hamas berhasil mengalahkan Fatah dalam konflik internal dan mengambil alih pemerintahan Gaza secara de facto. 

Mereka membentuk struktur administratif sendiri, termasuk kementerian dan kepolisian lokal, serta menunjuk Fathi Hamad sebagai Menteri Dalam Negeri. 

 

Dengan begitu, Hamas mengelola sebagian besar kehidupan warga, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga keamanan internal. 

 

2. Kontrol Militer yang Signifikan

Sejak konflik besar pada 2023, situasi di Gaza menjadi semakin dinamis. penjajah melancarkan serangan besar-besaran dan pada Mei 2025 mengklaim telah menguasai lebih dari 77% wilayah Gaza Palestina.

 

Perdana Menteri penjajah, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa penjajah akan tetap mempertahankan kendali meskipun ada gencatan senjata. 

 

Jadi, meskipun secara administratif Hamas mengatur sebagian besar Gaza, kehadiran militer penjajah memberi tekanan besar dan membatasi ruang gerak Hamas.

 

3. Kelompok Baru yang Muncul

Selain Hamas dan penjajah, muncul kelompok baru yang dikenal sebagai “Popular Forces”. 

 

Mereka diduga mendapat dukungan dari penjajah dan mulai beroperasi di wilayah timur Rafah. 

Kelompok ini mengklaim membentuk pemerintahan lokal dan mengelola administrasi di area tertentu. 

Kehadiran mereka menunjukkan bahwa situasi di Gaza tidak hanya melibatkan dua kekuatan besar, tetapi juga berbagai aktor lokal yang menambah kompleksitas.


4. Status Internasional dan Realita Lapangan

Meskipun internasional mengakui Gaza sebagai bagian dari Palestina, realitanya wilayah ini terbagi antara kontrol Hamas, penjajah, dan kelompok-kelompok baru. 

Tidak ada satu pihak pun yang benar-benar menguasai seluruh Gaza. Kita bisa melihat bahwa situasi sangat cair, berubah setiap saat, dan penuh ketidakpastian, terutama bagi warga yang tinggal di tengah konflik.


Dengan demikian, mungkin terjawab Gaza itu milik siapa. Meski secara resmi milik Palestina, di lapangan kontrolnya tumpang tindih dan situasinya selalu dinamis.

Sampai saat ini, wilayah Gaza masih butuh bantuan dari semua orang, termasuk kita. Setiap donasi, sekecil apa pun, bisa bantu bangun kembali rumah, sekolah, dan harapan ribuan keluarga di sana. 


Salurkan donasimu sekarang melalui BSI Maslahat, platform terpercaya yang mengelola ZISWAF secara aman dan transparan. Mari, donasi sekarang.


Bagikan:
Beranda
Bantuan
Infak Cepat
Cari
Akun